(Solopos, 22 September 2011)
Pemimpin dan pimpinan
merupakan dua kata yang sama-sama bagian dari bahasa baku. Namun, sering
diartikan oleh masyarakat umum bahwa
kedua kata tersebut memiliki kemiripan makna. Akibatnya, penggunaan di dalam sebuah kalimat pun dianggap
dapat saling dipertukarkan. Padahal sebenarnya hal tersebut tidaklah tepat. Kedua kata tersebut
memiliki makna yang sangat berbeda. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Edisi Keempat (2008:
1075), pemimpin berarti (1)
orang yang memimpin, (2) petunjuk; buku petunjuk (pedoman). Sedangkan pimpinan menurut KBBI (2008: 1075) merupakan kata benda yang berarti (1) hasil memimpin;
bimbingan; tuntunan. Hal tersebut dapat dilihat dalam kalimat “Pimpinan sekolah
itu berhasil memajukan sekolahnya”. Pimpinan
dalam kalimat tersebut berarti orang yang
telah memimpin. Bandingkan dengan kalimat berikut ini, “Berkat pimpinannya, sekolah itu mengalami
banyak kemajuan”. Dalam kalimat tersebut, pimpinan
berarti hasil dari kegiatan memimpin
yang dilakukan oleh –nya (nomina/pelaku).
Pemimpin dan pimpinan
jelas-jelas memiliki makna yang berbeda. Dari beberapa contoh kalimat di atas,
jelaslah bahwa kata yang sering dianggap dan diartikan sama tersebut tidak
dapat dipergunakan secara bergantian di dalam sebuah kalimat. Namun, keduanya
memiliki hubungan yang erat dan berkesinambungan. Bermula dari kata pemimpin yang pada akhirnya akan
melahirkan pimpinan yang merupakan hasil dari memimpin.
Contoh
lain penggunaan dua kata tersebut, yaitu “Pemimpin organisasi sekolah itu sangat
berkharisma.” Kata pemimpin dalam
kalimat tersebut berarti menunjukkan orangnya,
bukan hasilnya. Berbeda dengan kalimat di atas, kata pimpinan dapat lihat di dalam kalimat, “Buku pimpinan itu isinya
sangat detail dan jelas.” Berdasarkan KBBI, kata pimpinan di dalam kalimat tersebut dapat diartikan sebagai buku petunjuk atau pedoman dan bukanlah buku milik seorang yang isinya sangat detail
dan jelas, seperti yang sering diartikan saat ini.
Jika dilihat dari pengertian-pengertian dan contoh-contoh di atas, keduanya
jelas-jelas berbeda. Hal ini perlu dijadikan sebagai sebuah pemahaman agar
tidak terjadi penggunaan kata yang salah di dalam sebuah kalimat guna mengembangkan bahasa
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar