 |
With Cheney Christ S. |
 |
with Ellysa W. |
 |
with mtv's crew again |
 |
Bersama Yuanisak K.L. (Pimprush '11/12) |
Auditorium UNS
ramai, di depan Koperasi Mahasiswa jalanan terlihat macet. Ya, hari keenam pada
bulan September 2012, tepatnya Kamis, UNS melaksanakan pewisudaan Pascasarjana,
PPDS, dan Sarjana periode pertama tahun akademik 2012/2013. Aku adalah salah
satu orang yang ikut berbahagia, meskipun sebenarnya kebahagiaan terbesarku
muncul setelah tanggal 11 Juli 2012. Mengapa 11 Juli? Ya, karena pada tanggal
tersebut saya melaksanakan sidang skripsi. Tiada yang lebih membahagiakan
kecuali telah sidang skripsi dan dinyatakan lulus. Kadang perasaan geli itu ada
ketika beberapa orang mengatakan, “Deg-degan ya mau wisuda?” Hallooo, it’s just a ceremonial graduation,
nothing special. We just walk like a model. Only like that. Berbeda dengan
sidang yang di mana kita harus menyiapkan semuanya, terutama pertahanan untuk
skripsi kita. Jadi, menurutku pertanyaan tersebut lebih tepat dilontarkan
ketika sidang, bukan wisuda.
Jika dikatakan
berbahagia, ya aku berbahagia. Setidaknya hal tersebut adalah untuk kedua orang
tuaku. Mereka telah bekerja keras supaya aku bisa menyelesaikan kuliah ini.
Namun, sebenarnya aku tak harus begitu larut dalam hingar bingar kebahagiaan di
wisuda ini. Jalan di depan masih panjang dan mungkin lebih terjal daripada ini.
Wisuda hanyalah pembatas kehidupan semu dan kehidupan nyata. Kehidupan nyata
yang menuntut kita untuk lebih keras, lebih tahan tekanan, dan lebih-lebih yang
lainnya dibanding ketika status mahasiswa itu masih melekat.
Bagaimana
kehidupan setelah wisuda, tak banyak kutahu. Life is like gambling. Kehidupan ini seperti sebuah perjudian.
Ketika kita beruntung, kita akan menang. Namun, ketika keberuntungan berpihak
kepada pihak lain, kita kalah. Terlepas dari itu, sebagai manusia kita hanya
mampu berusaha, berdoa, dan bertawakal. Berhasil atau tidaknya adalah jalan
Allah.
 |
Bersama dengan kru Motivasi |
Kawan,
nikmatilah bahwa masa “mahasiswa” adalah masa di mana kalian bisa mengembangkan
potensi, memperluas jaringan, dan carilah “sesuatu” yang memang tak kalian
dapat di bangku kuliah. Namun, jangan karena masa itu ‘nikmat’ lantas kalian
betah tinggal di kampus. Itu bukanlah keputusan yang benar. Lama-lama di
kampus, kata banyak orang, tak banyak yang bisa kita dapatkan.
Say big thanks to LPM Motivasi’s crew
yang telah memberikan banyak pelajaran berharga, mendidik, dan yang pasti
memberikan warna dalam perjalananku selama empat tahun di Solo, untuk Mbak
Duwi, Yui, Fitria, Farra, dan Ahmad—semangat, saya tunggu kalian di kehidupan
nyata ini, kalian adalah partner yang hebat buatku, untuk adik-adik berusahalah
sekuat tenaga ketika memang masih ada waktu, jangan sampai penyesalan itu ada.
 |
with Bastind'08 |
Special thanks to Mbak Tutut, maaf tidak
bisa foto bareng saat kita wisuda, mungkin lain waktu dalam tempat dan suasana
berbeda. Terima kasih karena selama ini telah menjadi kakak, sahabat, dan teman
hangout, terima kasih karena akhir-akhir
ini telah memberikan waktu untuk sekadar menikmati soga, maupun matah ati dalam
versi
screen projector sebelum
benar-benar meninggalkan Solo. Semoga silaturahmi yang terjalin selama ini akan
tetap kekal di manapun kita berada nantinya.
 |
with Norma Kusmintayu |
 |
Me, Norma, Helmi |
Dan untuk
kalimat terakhir dalam baris-baris kata yang enggak mutu ini, saya tidak ingin
mengucapkan “SELAMAT TINGGAL,” tapi “SAMPAI JUMPA”.
Selamat ya
BalasHapus